expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Daisypath Happy Birthday tickers

Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers

Rabu, 2 November 2011

hari cincin sedunia...

Rahsia Cincin Nabi Sulaiman as


Wahab bin Munbih mengatakan bahwa cincin Sulaiman as berasal dari langit yang memiliki empat sisi. Diantara sisinya tertulis kata “Laa Ilaha Illallahu Wahdahu Laa Syariika Lahu Muhammadun Abduhu wa Rosuuluhu, artinya : ‘Tidak ada tuhan selain Allah tidak ada sekutu bagi-Nya. Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya” Pada sisi kedua tertulis,”Allahumma Maalikal Mulki Tu’til Mulka Man Tasya wa Tanzi’ul Mulka Man Tasya wa Tu’izzu Man Tasya wa Tuzillu Man Tasya, artinya : ‘Wahai Allah Raja yang memiliki kerajaan, Engkau berikan kekuasaan kepada yang Engkau kehendaki, Engkau cabut (kekuasaan) dari orang yang Engkau kehendaki, Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki” Pada sisi ketiga tertulis,”Kullu syai’in Haalikun Illalloh. Artinya : ‘Segala sesuatu akan musnah kecuali Allah.” Dan pada sisi keempat tertulis,”Tabarokta Ilahiy Laa Syariika Laka. artinya : ‘Maha suci Engkau wahai Tuhanku yang tidak ada sekutu bagi-Mu.” Cincin tersebut memiliki cahaya yang bersinar yang apabila dikenakan maka akan berkumpul para jin, manusia, burung, angin, setan dan awan.
Dia juga mengisahkan bahwa suatu hari Sulaiman hendak berwudhu maka ia menyerahkan cincinnya itu kepadanya (budak perempuannya yang bernama Aminah). Ketika itu ada jin yang bernama Sokhr yang mendahului Sulaiman masuk ke tempat wudhu dan bersembunyi dibalik pintu. Tatkala Sulaiman memasuki tempat wudhu untuk menunaikan keperluannya lalu setan itu keluar dari dalam tempat wudhu dengan menyerupai wajah Sulaiman sambil mengibas-ngibas jenggotnya yang bekas wudhu dan tidak berbeda sama sekali dengan Sulaiman dan mengatakan –kepada Aminah,”Cincinku wahai Aminah.” Aminah pun memberikan cincin tersebut kepadanya dan dia meyakini bahwa ia adalah Sulaiman maka cincin itu pun berada di tangannya. Lantas dia pun duduk di singgasana Sulaiman sehingga golongan burung, jin, setan pun tunduk kepadanya.
Tak berapa lama Sulaiman as selesai berwudhu dan mengatakan kepada Aminah,”Cincinku.” Aminah pun bertanya,”Siapa anda?” Dia menjawab,”Aku Sulaiman bin Daud.” Dan tampak terdapat perubahan pada penampilannya. Aminah berkata,”Engkau bohong, sesungguhnya Sulaiman telah mengambil cincinnya dan saat ini dia tengah duduk di singgasanan kerajaannya.” Maka tahulah Sulaiman bahwa dia telah mendapati suatu kesalahan.” (Mukhtashor Tarikh Dimasyq juz III hal 379)
Wahab bin Munbih juga menjelaskan bahwa pada saat Sulaiman ke kamar kecil maka setan yang menyerupai Sulaiman mendatangi budak perempuannya tanpa ada kecurigaan darinya. Setan itu lalu mengambil cincin tersebut darinya, meletakkannya di jarinya dan langsung pergi ke istana Sulaiman serta duduk diatas singgasananya. Berdatanganlah para tentaranya dari golongan manusia, jin dan burung dan mereka semua berdiri dihadapannya sebagaimana biasanya. Mereka menyangka bahwa ia adalah Sulaiman.
Tatkala Sulaiman keluar dari kamar kecil dan meminta cincin dari budak perempuannya itu lalu budak perempuan itu melihat kearahnya dan tampak terdapat perubahan didalam penampilannya. Budaknya pun bertanya,”Siapa kamu?” Dia menjawab,”Aku Sulaiman bin Daud.” Budak itu berkata kepadanya,”Sulaiman telah mengambil cincinnya, dia sudah pergi dan duduk diatas singgasananya.” Sulaiman pun menyadari bahwa setan telah memperdayai budak perempuannya dan mengambil cincin darinya.
Kemudian Sulaiman pun berlari ke padang tandus hingga pada suatu ketika ia merasa sangat lapar dan dahaga. Dan terkadang ia meminta kepada orang-orang agar memberikannya makanan sambil mengatakan,”Aku Sulaiman bin Daud.” Namun orang-orang tidak mempercayainya. Sulaiman berada dalam keadaan lapar dan tanpa tutup kepala ini selama 40 hari.
Sampailah Sulaiman di tepi pantai dan dia menyaksikan sekelompok nelayan lalu ia pun menghampiri dan bekerja bersama mereka sebagai seorang nelayan. Kemudian Asif bin Barkhoya berkata,”Wahai orang-orang Bani Israil sesungguhnya cincin Sulaiman telah dicuri oleh sekelompok setan dan sesungguhnya Sulaiman telah pergi dengan ketakuan diwajahnya.” Tatkala setan yang duduk di singgasana itu mendengar perkataan tersebut maka ia pun pergi menuju lautan dengan perasaan takut dan membuangnya. Cinicin yang dibuang itu lalu dimakan oleh ikan salmon yang kemudian ikan itu dijaring oleh Sulaiman dengan izin Allah swt.
Dan ketika Sulaiman menyembelih perut ikan tersebut maka ia mendapati cincinnya berada didalamnya lalu dia pun memakainya di jarinya dan bersujud syukur kepada Allah swt. Setelah itu dia kembali ke singgasananya dan duduk diatasnya sebagaimana disebutkan didalam firman Allah swt :
وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا عَلَى كُرْسِيِّهِ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ

Artinya : “dan Sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat.” (QS. Shaad : 34) – (Bada’i az Zuhur fii Waqo’i ad Duhur juz I hal 85)

Cincin zaman Firaun


GAMBAR menunjukkan lima subang dan dua cincin emas ditemui dalam sebuah makam di Luxor, Mesir.
KAHERAH – Pegawai-pegawai Mesir menyatakan sekumpulan pakar arkeologi menemui barangan kemas era Firaun di dalam makam seorang pegawai kanan yang berkhidmat semasa pemerintahan ratu paling berkuasa di Mesir.
Majlis Agung Antikuiti berkata, lima anting-anting emas dan dua cincin ditemui di dalam makam Gahouti iaitu ketua perbendaharaan di bawah Ratu Hatshepsut, yang memerintah Mesir pada 3,500 tahun lalu.
Satu kenyataan semalam memberitahu bahawa makam itu terletak di tebing barat Sungai Nil di Luxor, bandar raya di selatan Mesir yang terkenal kerana terdapat banyak lokasi peninggalan sejarah termasuk Lembah Raja dan binaan lain.

Menurut kenyataan itu lagi, makam tersebut sudah disamun dan pada pintu-pintu pagarnya tertera teks tulisan daripada Buku Kematian yang dipercayai oleh masyarakat Mesir kuno sebagai penting dalam kehidupan selepas mati.

Rahsia cincin Nabi Muhammad saw


NABI MEMAKAI CINCIN

Nabi kita Muhammad S.A.W juga ada memakai cincin. Tetapi cara memakainya itu tidaklah keterlaluan iaitu tidak lebih dari dua bentuk cincin sahaja. Terkadang dipakainya satu sahaja, terkadang di jari tangan kanan dan ada kalanya di jari tangan kiri.
Sangat berlainan pula dengan orang di zaman sekarang, di mana orang di zaman kita ini apabila berminat dengan cincin dipakainya sepuluh jari dengan sepuluh cincin. Wah jauh sekali perbezaannya ya?
Dan adalah cincin-cincin Nabi itu dipebuat daripada perak dan permatanya daripada Akik. Dan pernah sekali Nabi Muhammad S.A.W memakai cincin emas iaitu waktu sebelum diturunkan lagi ayat yang melarang orang laki-laki memakai emas. Kemudian apabila diturunkan ayat itu maka nabi pun segera menanggalkannya dan menyuruh sekalian sahabat-sahabatnya yang memakai cincin emas supaya menanggalkannnya.
Nabi kita Muhammmad S.A.W itu memakai cincin pada jari manisnya yang kanan atau kiri, dan terkadang Nabi juga memakai pada jari kelingkingnya kanan dan kiri. Terukir pada cincinnya itu Muhammad Rasulullah iaitu Nabi mengukir namanya di atas cincin itu, dan perbuatan Nabi itu juga sebagai membolehkan ke atas umat-umatnya mengukir nama si pemakai di atas cincinnya itu, bukan nama Nabi Muhammad Rasulullah sebagai mana yang terdapat dalam hadis Nabi S.A.W:
Ertinya:
Diriwayatkan daripada sahabat Nabi S.A.W yang bernama Anas bin Malik RA. Katanya, adalah ukiran atau tulisan pada cincin Nabi Muhammad S.A.W itu tiga baris pertama Muhammad, kedua Rasul dan ketiga Allah.
Dan tersebut di dalam kitab Bahrulmazi, bahawa telah ijmak sekalian umat Fekah, sesungguhnya makruh hukumnya memakai cincin di jari telunjuk atau jari tengah atau ibu jari, kerana Nabi tiada memakai cincinnya pada jari-jari tersebut. Dan makruh juga hukumnya bagi perempuan memakai cincin perak kerana cincin perak itu ketentuan bagi laki-laki.
KE MANA HILANGNYA CINCIN NABI S.A.W
Tersebut di dalam hadis Sohih Bukhari dan Muslim yang diceritakan daripada seorang sahabat yang bernama Anas bin Malik RA katanya, adalah cincin Nabi S.A.W yang terukir Muhammad Rasulullah itu pada masa hayatnya selalu dipakainya, kemudian setelah wafatnya Nabi S.A.W dipakai pula oleh Sayyidina Abu Bakar RA, kemudian setelah wafatnya Abu Bakar RA dipakai pula oleh Sayyidina Umar RA, kemudiannya lagi setelah wafatnya Sayyidina Umar RA, dipakai oleh Sayyidina Usman RA. Dan adalah lama masa yang dipakai oleh Sayyidina Usman itu adalah selama 7 tahun, kemudian pada satu hari pergi Sayyidina Usman ke sebuah perigi yang bernama Aris dan duduk ia di tepi perigi itu. Kemudian dimain-mainkan cincin di jarinya itu,
tiba-tiba cincinnya jatuh ke dalam perigi. Maka kata Anas bin Malik RA yang menceritakan hadis ini kami turun ke dalam perigi itu untuk mencarinya, kami keringkan airnya tapi tiada kami jumpainya, maka berulang alik kami ke perigi itu selama tiga hari namun semuanya hampa.
Maka semenjak dari masa hilangnya cincin Nabi saw itu, keadaan menjadi huru hara, dan terjadi berbagai-bagai perselisihan di antara kaum Muslimin dan timbulnya berbagai-bagai pemberontakan. Juga terjadinya peperangan dan pembunuhan sehinggan Sayyidina Usman sendiri berjaya dibunuh oleh pemberontak-pemberontak tersebut. Dan keadaan ini berterusan sehingga ke zaman kita sekarang. Dan mungkin berterusan hingga hari kiamat. Maka jika perhatikan daripada peristiwa itu akan kita temui satu kesimpulan bahawa cincin Nabi S.A.W itu mempunyai rahsia seperti mana cincin Nabi Sulaiman AS, iaitu apabila hilang cincinnya itu maka hilanglah kerajaannya.

Wallahu Alam…

insan kerdil mau bersuara jugak..tak boleh....

Tiada ulasan:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...